Senin, 14 September 2015

Taman Wisata Alam Tangkiling



Sumber daya alam yang dimiliki oleh Provinsi Kalimantan Tengah Sangatlah Banyak bahkan bisa dijadikan tempat wisata eksotis dan mampu meningkatkan ekonomi lokal. Diantaranya adalah Taman Nasional Sebangau, Bukit Batu, Sungai Kahayan, Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling dan masih banyak lagi. Kita ambil salah satunya yaitu Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling untuk dikupas secara lebih mendalam.


Obyek Wisata Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah tepatnya di Kelurahan Banturung dan Tangkiling Kecamatan Bukit Batu. Berjarak sekitar ± 34 Km dari Pusat Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dengan waktu tempuh kira- kira 45 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, dengan melewati jalan aspal dan untuk mencapai ke puncak bukit dengan melewati jalan setapak. Bukitnya yang menjulang terlihat indah dari kejauhan.

Apabila kita melintasi kawasan bukit batu di sebelah kiri Jalan Raya Palangka Raya – Kasongan tersebut, pemandangan sebuah bukit batu terlihat sangat eksotik dibalik pemukiman penduduk dan rerimbunan pohon. Batu-batu besar berwarna hitam kelabu menyerupai sekawanan gajah yang bergerombol, bertumpuk menjulang ke langit. Uniknya, di antara gerombolan batu tersebut terselip pohon-pohon dan rerumputan, menjadi mozaik hijau yang artistik. Bukit inilah yang terkenal di kalangan masyarakat Palangka Raya dan sekitarnya, bernama Bukit Tangkiling yang selanjutnya ditetapkan sebagai nama bagi 2 kawasan konservasi : Cagar Alam (CA) dan Taman Wisata Alam TWA) Bukit Tangkiling.

Tebing dan gugusan batu yang kokoh membuatnya terlihat menakjubkan. Sebaliknya, dari puncak bukit yang terletak sekitar 34 kilometer dari pusat kota itu, terpampang pemandangan yang masih alami. Lokasi obyek wisata ini secara geografis terletak di Kelurahan Banturung dan Kelurahan Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu. Luas keseluruhan kawasan wisata ini adalah 2.594 Ha, dengan rincian sebagai berikut: Cagar Alam seluas 2.061 Ha dan Taman Wisata Alam seluas 533 Ha.

Di dalam kedua kawasan tersebut terdapat sembilan bukit batu serupa yang tersebar mengelompok di dalam areal yang kompak. Sebanyak 5 bukit batu di Kawasan TWA yaitu Bukit Tangkiling, B. Batu/Tunggal, B. Liau, B. Buhis dan B. Baranahu, sedangkan 4 bukit batu lainnya di Kawasan CA yaitu B. Tisin, B. Tabala, B. Klawit dan B. Bulan. Disamping itu topografi kawasan konservasi ini bervariasi mulai dari dataran rendah yang landai, topografi bergelombang sampai berbukit dengan kelerengan yang sangat curam/terjal dengan ketinggian tempat bervariasi 25 – 158 m dpl. Jenis tanah didominasi tanah litosol-podsolik berwarna coklat kekuning-kuningan yang termasuk jarang ditemui di sekitar Kota Palangka Raya. Pada masing-masing kondisi topografi memiliki kekhasan penutupan lahan mulai dati tipe hutan rawa, hutan hujan tropika dataran rendah, padang rumput dan hutan hujan tropika perbukitan.

Berdasarkan kenampakan vegetasinya merupakan hutan sekunder dan sebagian hutan tanaman. Dengan kondisi bentang alam yang demikian, kedua kawasan tersebut terlihat berbeda secara menyolok dibandingkan dengan bentang alam di sekitar Kota Palanga Raya yang umumnya berupa hamparan pasir kuarsa maupun lahan gambut dengan vegetasi belukar rawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.